Skip links

TARIAN KLASIK KERATON KASUNANAN: BEDHOYO ANGLIR MENDUNG

Tari Bedhoyo Anglir Mendung merupakan tarian sakral yang diciptakan oleh KGPAA Mangnagoro IV. Tarian ini menggambarkan kejayaan RM. Said yang menjadi KGPAA Mangkunagoro I (Pangeran Sambernyowo) dan pasukannya ketika melawan VOC Belanda. Tarian ini hanya ditampilkan di acara khusus, seperti saat Wiyosan Jumenengan Dalem KGPAA Mangkunagoro. 

Baca juga: GUBRAK LESUNG KHAS BANYUMAS

Bedhoyo Anglir Mendung ini merupakan tarian yang dipersembahkan bagi Kanjeng Ratu Kidul sebagai pelindung raja-raja trah Mataram. Saat tarian ditampilkan, diyakini bahwa Kanjeng Ratu Kidul hadir dan ikut menari diantara penari-penari lain. Tari Bedhoyo harus ditarikan oleh 9 orang penari, karena yang akan menggenapi adalah kehadiran Kanjeng Ratu Kidul. Tarian ini merupakan hasil inspirasi raja tentang suatu peristiwa yang disajikan dalam bentuk karya sastra.

Penari Bedhoyo berjumlah sembilan untuk Bedhoyo yang berasal dari Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta, sedangkan untuk Bedhoyo Kadipaten Mangunegaran berjumlah tujuh orang. Tarian ini termasuk dalam tariaan klasik keraton yang ditarikan penari senior. Beberapa Bedhoyo mensyaratkan penarinya masih perawan dan tidak dalam masa haid serta sebagai pra-syarat, penari harus puasa terlebih dahulu. Dulunya, tarian ini masih ditarikan oleh tiga orang penari wanita, yang diinterpretasikan sebagai Pangeran Sambernyowo (Raden Mas Sahid dan dua punggawanya).

Baca juga: Wayang Othok Obrol Kesenian Khas Wonosobo

Sejak kembalinya tarian itu ke Mangkunegaran pada 1982, hingga 1987 masih ditarikan oleh tiga orang penari. Selanjutnya Tari Bedhoyo Anglir Mendung ini selalu digelar dalam upacara penting di Mangkunegaran seperti peringatan kelahiran raja dan peringatan penobatan raja Mangkunegoro. Atas dasar ijin Sri Mangkunegoro VIII, tari bedhoyo anglir mendung sambernyawan dikukuhkan menjadi tarian (langenpraja) Mangkunegaran. Mangkunegoro VIII telah menghidupkan kembali adat istiadat kerajaan dalam peringatan kelahiran dan penobatan raja. (Saf)

Sumber:

Hendro, Eko Punto, dkk. (2017). Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo. Semarang: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Gb. headline Puro Mangkunegaran

Leave a comment

Name*

Website

Comment