Skip links

Kitab Rambang dan Masyarakat Tegal

Kitab Rambang merupakan sebuah naskah yang ditaruh pada kotak kayu jati kuno dan antik. Kitab yang terdiri dari empat bagian naskah itu dibawa para penyebar agama Islam yang hijrah ke Indonesia pada abad 17 silam. Menurut masyarakat setempat, ada dua tokoh penyebar agama Islam di wilayah itu, yakni Syeh Maulana Marghribi dan Syeh Jambu Karang yang makamnya ada di perbukitan daerah itu.

Baca juga: Tradisi Menjelang Bulan Puasa di Jateng

Kitab Rambang adalah salah satu kitab yang ditulis diatas daun lontar bertuliskan huruf Jawa dan Arab Pengon yang dibuat sekitar abad XIX. Kitab tersebut merupakan kitab kuno yang diturunkan pada keturunan di Danaraja. Kitab yang  berisi pesan-pesan luhur mengenai hubungan sosial dan perilaku masyarakat diharapkan bisa dijaga dengan baik. Kitab Rambang memiliki nilai historis yang dalam, dimana ada tata cara berperilaku dan menjalani kehidupan dan hal tersebut bukan hal yang bersifat menyimpang dengan ajaran agama.

Naskahnya juga telah dikaji oleh Prof. Singgih Tri Sulistiyono (Guru Besar Undip Semarang) pada tahun 2004 dengan kerja sama antara The Toyota Foundation Japan, Pusat Study Asia, FIB Undip Semarang dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. Adanya Kitab Rambang menjadi sebuah peringatan setiap tahun di Kabupaten Tegal, khususnya di Desa Danaraja. Upacara Rambang ini diadakan bersamaan dengan perayaan hari raya Idul Adha.

Baca juga: MENGENAL BATIK

Upacara itu diadakan dengan mengarak naskah atau Kitab Rambang yang berumur ribuan tahun dah dipikul oleh warga untuk diarak keliling desa. Ada beberapa prosesi yang dilalui, dimana sebelumnya dilakukan tumpengan, prosesi pembacaan sejarah Kitab Rambang, penayangan Seni Braen (tembangan/suluk yang berisi nilai kecintaan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW), serta menunjukan barang-barang kuno seperti piring porselen panjang, dan tentu saja Kitab Rambangnya sendiri yang panjangnya hingga beberapa meter. Hingga kini masyarakat Desa Danaraja masih melakukan tradisi Kitab Rambang setiap tahun setelah Idul Adha. (Saf)

 

Sumber:

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id

Gb. Info Tegal

Leave a comment

Name*

Website

Comment