Skip links

CORAK ATAU MOTIF BATIK INI TERNYATA MEMILIKI MAKNA

Siapa yang tak kenal batik? Salah satu kerajinan tradisional ini masih sangat eksis hingga kini. Kain batik sering dipakai dalam keseharian masyarakat Indonesia. Disetiap motif atau corak kain batik itu ternyata memiliki maknanya sendiri, apa saja itu?

Batik Motif Kawung

Kawung memiliki motif yang cukup sederhana, berasal dari pola bulatan yang mirip buah Kawung, semacam buah kelapa atau biasa disebut kolang-kaling. Motif hiasan ini berupa kombinasi lingkaran yang berjejer rapi secara asimetri dan geometris. Batik Kawung dimkanai sebagai bunga teratai empat lembar dan bunga yang merekah. Bunga teratai diartikan sebagai umur panjang dan kesucian bagi orang Jawa. Dahulu, motif ini hanya boleh dipakai oleh kalangan kerajaan, dimana mencerminkan seorang pemimpin yang bisa mengendalikan nafsu dan menjaga nurani. 

Batik Motif Parang

Motif Parang termasuk motif batik tertua di Indonesia. Parang berasal dari kata Pereng yang berarti lereng. Perengan menyiratkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah scara diagonal. susunan motif S saling menjalin dan tidak terputus yang berarti sebuah kesinambungan. Bentuk huruf S juga diambil dari ombak samudra yang menunjukan semangat yang tidak pernah padam. 

Batik Parang termasuk batik asli Indonesia yang ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo). Parang juga bermakna nasihat bagi yang mengenakan agar tidak pernah menyerah dan kuat. Selain itu, batik ini juga menunjukkan jalinan yang tak pernah putus dalam memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan maupun pertalian keluarga

Baca jugaMENGENAL WBTb

Barik Motif Truntum

Batik Truntum bermakna cinta yang tumbuh kembali. Motif ini diciptakan oleh Kanjeng Ratu (Permaisuri Sunan Paku Buwana III). Maksud beliau menciptakan motif truntum yakni sebagai cinta tulus tanpa syarat, abadi dan semakin lama semakin berkembang (tumaruntum). 

batik truntum kuncara

Motif ini memiliki harapan agar cinta kasih yang  tumaruntum untuk kedua mempelai. Batik Truntum ini sering dipakai oleh orang tua pengantin, dimana dimaknai sebagai penuntun, panutan atau contoh yang baik bagi anaknya dalam mengarungi hidup baru.

Batik Motif Sidomukti

Motif Sidomukti adalah salah satu motif yang populer. Digunakan sebagai pakaian adat pengantin Jawa, khususnya masyarakat Solo. Motif Sidomukti bermakna kesinambungan untuk terus mukti (berkecukupan, makmur, sejahtera). Bagi orang yang memakainya diharapkan bisa mengarungi kehidupan dengan bahagia dan dilimpahkan rejekinya. Motif Sidomukti memang menyiratkan sebuah harapan kehidupan masa depan yang lebih baik, penuh kebahagiaan, sejahtera tanpa melupakan Tuhan yang memberi kehidupan.

Batik Motif Sawat

Motif Sawat berasal dari kata sawat atau sayap, namun ada juga yang berpendapat bahwa kata sawat berasal dari kata syahwat atau nafsu. Motif Sawat dianggap sangat sakral karena hanya boleh dipakai oleh raja dan keluarganya. 

Motif ini disusun sedemikian rupa dan dimaknai sebagai burung garuda kendaraan Dewa Wisnu yang melambangkang kekuasaan atau raja. Motif ini masih sering digunakan pasangan pengantin dalam acara prosesi pernikahan, Filosofinya diyakini bisa melindungi kehidupan pemakainya.

Baca jugaBangunan Seribu Pintu yang Penuh akan Sejarah

Batik Motif Semen Rante

Semen Rante berasal dari kata semen/semi yang berarti tumbuh dan kata Rante yan melambangkan hubungan erat dan mengikat, dimana menyiratkan sebuah makna ikatan yang kokoh. Motif batik ini sering dipakai oleh mempelai perempuan ketika dilamar oleh lelaki pujaan hatinya yang mengenakan motif batik Satrio Manah. 

Melalui batik ini, pihak pengantin wanita mengkomunikasikan pada pasangannya bahwa ia ingin sebuah ikatan kokoh sehingga tidak mudah dipisahkan. Dahulu apabila calon mempelai wania megenakan motif batik ini, bisa dipastikan bahwa apapun lamarannya pasti diterima.

Batik Motif Satrio Manah

Motif Satrio Manah dipakai wali pengantin pria saat melakukan prosesi lamaran ke mempelai wanita, namun juga sering dipakai pengantin pria ketika melamar. 

Sesuai dengan arti katanya, motif ini menunjukan seorang ksatria yang membidik pasangannya dengan busur dan panah, sedangkan mempelai wanita mengenakan motif semen rante. 

Batik Motif Slobog

Motif Slobog biasa dipakai untuk melayat orang meninggal. Slobog berarti longgar atau besar. 

Makna pada motif ini adalah agar arwah yang meninggal tidak mendapat halangan dan dapat diterima amal baiknya selama hidup di dunia.

Batik Motif Pamiluto

Motif Pamiluto biasa dipakai oleh Ibu dari mempelai wanita saat acara tukar cincin. 

Motif batik ini bermakna agar ikatan pernikahan tidak terpisahkan seperti mimin lan mintuno. Pamiluto sendiri berasal dari kata pulut (getah lengeket dari buah nangka).

Batik Motif Sekar Jagad

Motif Sekar Jagad berasal dari dua kata yang berarti bunga (sekar) dan jagad (dunia) yang berarti kumpulan bunga sedunia. 

Motif Sekar Jagad ini perulangan geometris yang mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan dunia. Motif ini mulai berkembang sejak abad ke-18.

Itu dia sepuluh macam corak atau motif batik Jawa Tengah, khususnya Batik Solo yang cukup populer di masyarakat Jawa. (Saf)

Sumber

https://ich.unesco.org/en/RL/indonesian-batik-00170

https://gpswisataindonesia.info/batik-surakarta-solo/

Gb.headline https://unsplash.com/mahmurmarganti

 

Leave a comment

Name*

Website

Comment