Skip links

Asal Mula nama Semarang

Dilansir dari buku Semarang Lintasan Sejarah dan Budaya (Djawahir, 2016)   Semarang sudah ada sekurangnya pada abad 7 M, yaitu sebagai suatu  pelabuhan yang ada dibawah dinasti Syailendra dari kerajaan Mataram Kuno (Kerajaan Hindu – Budha) dibawah Wangsa Sanjaya, yang berkuasa di (tengah) pulau Jawa pada saat tahun 752 M .

Semarang atau Samarang berfungsi sebagai suatu pelabuhan atau bandar pada saat Syailendra diperintah oleh Rakai Pikatan  yang menjadikan Pragota atau Bergota untuk berhubungan dengan negeri lain lewat lautan, contohnya Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Pada saat itu, keadaan fisik Semarang diilustrasikan seperti hamparan pantai yang landai, membujur di sepanjang kaki pegunungan Ungaran, dimana pada saat itu langsung bersentuhan antar air laut dan perbukitan.

Diantara bukit-bukit itu mengalir sungai Kaligarang yang mempertemukan arus kali Kripik dan kali Kreo yang ketiganya berhulu di gunung Ungaran. Sungai itu menjadi jalan bagi kapal-kapal yang akan berlabuh ke Bandar Semarang yang saat itu beradai di Simongan, sisi lain bukit Pragota (Bergota). Bandar Semarang pun digantikan kekuasaannya oleh dinasti kerajaan Demak. Hingga ada Kiageng Pandan Arang yang diangkat menjadi bupati pertama Semarang oleh Sultan Demak Bintara.

Suatu ketika, Kiageng Pandan Arang kedatangan Syeh Jumadil Kubro atau biasa disapa Syeh Wali Lanang ke Bergota, Syeh itu terpukau oleh deretan pohon asam yang rimbun dan tertata rapi. Kiageng Pandan Arang ditanya oleh Syeh, apa nama tempat itu, namun beliau belum tahu namanya. Syeh Wali Lanang pun memberi tempat itu “Semarang” (asem = pohon asem, arang = jarang /berjauhan satu sama lain).  Nama ini yang akhirnya dipakai sebagai nama kota Semarang hingga kini. (Saf-Put)

Leave a comment

Name*

Website

Comment